Senin, 18 Oktober 2010

Richard Branson: Pisahkan Bisnis dan Politik Bisnis dan politik adalah dua hal yang berbeda.


Pemilik Virgin Company, Richard Branson menuturkan betapa bahayanya korupsi dalam suatu negara. Untuk itu, masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih partai yang akan berkuasa agar negara terbebas dari korupsi.

"Saya berbicara secara global bukan hanya Indonesia, korupsi itu dampaknya sangat berbahaya," ucap Branson dalam kuliah umum 'Inspiring Lecture Series' yang diadakan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di Hotel Kempinski Jakarta, Senin malam 27 September 2010.

Miliarder berambut gondrong ini menuturkan, korupsi hanya akan membuat biaya bisnis lebih besar dan menyengsarakan orang. Tingginya tingkat  korupsi, kata dia, tergantung dari masyarakatnya, untuk itu masyarakat diharapkan agar lebih cerdas memilih.

Selain itu, Brason mengatakan betapa bahayanya jika bisnis dicampuradukkan dengan politik. Menurutnya, bisnis dan politik adalah dua hal yang berbeda. Politikus adalah orang yang harus berani mengambil kebijakan untuk publik sehingga harus siap setiap saat. Sedangkan pebisnis orang yang dinamis dalam beraktivitas.

"Pebisnis selalu berpindah-pindah kota dan negara, maka jika digabungkan dengan politik itu dapat menghancurkan profesionalisme," kata dia.
Brason menyontohkan, PM Italia, Silvio Berlucosni yang mencampuradukkan antara politik dengan bisnis sehingga menghancurkan karir politik dan bisnis yang telah ia bangun.
Dalam forum tersebut Brason menyarankan kepada Silvio Berlucosni meninggalkan bisnisnya untuk fokus dalam politik. "Berlucosni selalu muncul di televisinya setiap malam dan itu menghancurkan bisnisnya," ujar dia.

Namun apa jawaban yang disampaikan Brason ketika mendapat pertanyaan dari seorang peserta apa yang seharusnya dilakukan anak muda untuk membangun negara? Dengan tangkas ia menjawab, "Jadilah politikus dan jangan menjadi pebisnis."

"Kalau mau bantu negara, jadilah politikus karena hanya segelintir orang baik yang menjadi politikus," ucapnya disambut tawa peserta.

Rahasia Sukses ala Richard Branson


Miliarder papan atas dunia asal Inggris Sir Richard Branson akhirnya datang ke Indonesia.Dia berbagi pengetahuan serta pengalaman meraih kesuksesan dalam berbisnis.

“Ikuti mimpi dan buatlah perbedaan,” ujar Branson tentang rahasia suksesnya di hadapan peserta kuliah umum bertajuk
Transformation through Innovation–The Richard Branson Story di Jakarta, Senin (27/9/2010) malam.

Branson bukan tipe pengusaha yang mengikuti pakem-pakem atau teori yang tercantum dalam buku ekonomi.Dia berdiri dengan filosofi bisnisnya sendiri.Bagi para pelaku bisnis pemuja teori ekonomi, filosofi bisnis Branson mungkin terdengar aneh.

Nyatanya,usaha Branson terus berkembang dan meraih banyak kesuksesan. Branson kini memimpin Virgin Group, perusahaan yang memiliki lebih dari 300 anak usaha, termasuk Virgin Records,Virgin Megastores, dan Virgin Atlantic Airways.

Majalah
Forbes pada tahun lalu menempatkan Branson sebagai orang terkaya ke-261 dunia. Nilai kekayaannya diperkirakan mencapai USD3,9 miliar (Rp35 triliun). Tadi malam, Branson bercerita tentang masa lalunya dan kiat-kiatnya berbisnis. “Saya berhenti sekolah pada usia 15 tahun,” ujarnya.

“Ibu saya tidak punya banyak uang untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Saya akhirnya keluar dari sekolah untuk bekerja,” kenangnya.

Branson adalah sosok menyenangkan. Dia kerap berkelakar dengan mimik lucu.Namun, di balik gaya santai dan apa adanya,dia punya semangat dan kegigihan luar biasa. Paling tidak, dia kerap melontarkan pesan sederhana, tapi berarti bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia bisnis.

“Jangan cuma duduk di belakang meja.Bergerak. Cari sesuatu yang membuat Anda tertarik,” cetusnya.

Sesuatu itu,menurut Branson, akan membuat manusia memiliki gairah.“Apa pun yang membuatmu tertarik,kejar dan raihlah itu,”katanya sambil mengepalkan tangan, tanda bahwa dia sungguh bersemangat.

Branson seperti tak pernah kehabisan energi.Dia berkeliling dari satu negara ke negara lain tanpa mengeluh. Rahasianya, seperti dituturkan Branson, adalah semangat untuk membuat perbedaan bagi hidup orang lain. “Kalau punya rasa itu,maka saya jamin,Anda tidak bakal mengeluh kelelahan,” papar lelaki berambut pirang ini.

Peserta kuliah umum Branson sangat antusias. Banyak peserta mengajukan pertanyaan. Branson pun tertawa senang. Dia mengaku tidak menyangka, orang muda Indonesia punya semangat yang melebihi gairahnya selama ini.Kepada peserta,Branson meminta supaya mereka terus bertransformasi.

“Jangan berhenti bertransformasi. Siapkan diri untuk terus, terus, dan terus bertransformasi,” pesan Branson yang seusai acara langsung terbang ke New York, Amerika Serikat.

Direktur BNI Darmadi Sutanto mengatakan,inovasi Branson sejalan dengan program transformasi bisnis yang saat ini tengah diupayakan perusahaan. Dia berharap pengalaman bisnis Richard Branson yang kerap di luar pakem dapat memberikan motivasi bagi kalangan muda, pengusaha, dan masyarakat Indonesia. Darmadi menuturkan, Branson yang brilian tapi terkesan radikal memiliki keberanian untuk keluar dari zona aman.

“Dia berani melakukan transformasi,tanggap akan perubahan lanskap bisnis serta memiliki daya saing luar biasa,”katanya.

Branson adalah salah satu pengusaha legendaris Inggris. Dia memiliki perusahaan penerbangan, label rekaman, perusahaan telepon genggam, sejumlah restoran mewah, serta Pulau Karibia. Semua usaha bisnis Branson berada di bawah satu naungan, yaitu Virgin Company. Selaku pemilik Virgin Company, Branson terus berupaya memperluas gurita bisnisnya.

Branson kerap meluncurkan usaha yang terdengar tidak masuk akal,tapi sungguh-sungguh terjadi. Bayangkan, dia menciptakan Necker Nymph,perpaduan antara pesawat dan kapal selam yang bisa menyelam hingga kedalaman 130 kaki. Ternyata kesanggupan Necker Nymph
belum memuaskan Branson.

Rencananya,dia bakal memperbarui si pesawat bawah laut supaya mampu menyelam sampai 35.000 kaki. Necker Nymph mampu mengangkut seorang pilot dan dua penumpang dalam perjalanan bawah laut selama dua jam. Necker Nymph bukan satu-satunya “mainan” Branson.

September tahun lalu, dia memperkenalkan produk terbaru Virgin Galactic, Space Ship Two (SS2). Dua tahun mendatang, pesawat ini siap membawa penumpangnya ke luar angkasa. Pesawat luar angkasa sepanjang 18 meter ini mampu menampung satu pilot, dua kru, serta dilengkapi ruang istimewa untuk enam penumpang.SS2 memang belum diujicobakan.

Namun, hingga kini sudah tercatat 300 orang yang memesan tempat dalam penerbangan perdana SS2. Untuk menikmati sensasi melayang-layang dalam SS2, calon penumpang itu rela mengeluarkan USD200.000.
(anastasia ika/Koran SI/wdi)

Miliarder Richard Branson Kuliahi Menteri dan Eksekutif RI


Tak seperti para miliarder sukses lain di dunia yang mengkreasi bisnisnya dengan gaya konvesional, Richard Branson mengelola kerajaan bisnis berbasis inovasi dan transformasi.

Malam ini Richard berbagi pengalaman dengan ratusan eksekutif dan Menteri yang menghadiri 'Inspiring Lecture Series' yang diadakan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di Hotel Kempinski Jakarta, Senin (27/9/2010).

Nampak jajaran eksekutif sukses yang hadir adalah Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Seluruh peserta seminar, sekitar 150 orang mendengarkan dengan seksama kuliah pemilik dari Virgin Company ini.

Richard memberi gambaran apapun bisnis yang ia kerjakan dengan penuh perasaan dan hati. Dan yang terpenting dari itu adalah seluruh bisnisnya tercipta atas dasar inovasi dan transformasi.

"Keinginan yang kuat untuk melakukan dan menciptakan sesuatu. Itulah yang dilakukan manusia untuk hidup," tuturnya.

Menurutnya, setiap orang perlu mempunyai penghasilan. Dan untuk menjadi sukses dibutuhkan strategi yang berbeda, dari bisnis yang pernah sebelumnya ada.

"Terkadang sesuatu yang annoying (mengganggu) membuat anda jadi lebih baik," katanya.

Dalam menjalankan bisnis, seorang Richard Branson tidak selalu mengikuti teori yang ada di dalam buku-buku ekonomi atau pakem-pakem tertentu. Filosifi bisnisnya justru dianggap sebagian orang aneh. Namun Richard telah membuktikannya lewat kesuksesan yang diraih.

Richard Branson menjadi salah satu pengusaha sukses di negeri Britania. Ia awalnya dikenal dengan usahanya di bidang industri musik internasional yakni Virgin Megastore.

Lalu usahanya tersebut terus merambah ke segala bidang mulai dari maskapai penerbangan 'Virgin Atlantic', bisnis komunikasi 'Virgin Media', keuangan 'Virgin Money', internet, ritel, kereta api, hotel, sampai tempat wisata. Secara total Richard kini memiliki 200 perusahaan di 30 negara.

Dana bisnis baru dan tergolong 'gila' yang tengah Richard persiapkan adalah wisata luar angkasa pertama di dunia, melalui perusahaan 'Virgin Galactic'.

Rabu, 13 Oktober 2010

Budaya Korporasi Bank Syariah (Muamalat)

Celestial adalah lawan kata dari terrestrial. Mengapa dalam konsep ini digunakan kata Celestial? Tak lain adalah untuk mengingatkan bahwa apapun yang kita perjuangkan hari ini sesungguhnya memiliki konteks yang lebih luas, jangka panjang, yaitu: hidup yang sejati barulah dimulai pada saat nafas terakhir terhembus. Itulah saat ketika kenisbian beranjak menuju keabadian. Namun, konsep ini bisa saja ada yang tidak menyepakatinya. "Bagaimana mungkin kebinasaan dinisbatkan dengan kehidupan? Bukankah ini bertolak belakang? Ini tak lain merupakan pandangan yang terlampau sulit untuk dimengerti oleh rasionalitas yang kita miliki. Bukankah kematian adalah akhir segala-galanya?" Begitu, kurang lebih, kritik yang disampaikan oleh mereka yang tak sependapat. Argumen para penentang keabadian hidup ini, rupanya, telah pula ditunjukkan Allah SWT di dalam al-quran :"Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi" (QS 23:37).
Padahal, siapapun yang menggunakan akal sehatnya dengan baik, akan menemukan realitas ini. Alam semesta menjadi fakta yang sangat jelas terpampang, bahwa dunia ini adalah bukan bagian terbesar dari kehidupan kita. Ada kekuatan matahari dengan trilyunan megawatt tenaga listriknya. Bukan hanya satu di semesta ini. Pengetahuan moderen menunjukkan adanya jutaan bahkan milyaran matahari dalam tatasurya yang berbeda, di mana matahari kita hanya satu dari milyaran itu. Begitu luas dan luar biasa. Dan manusia hanyalah laksana virus-virus teramat kecil yang menempel dan berputar bersama putaran tata surya dan alam semesta. Dunia, tempat manusia hidup, bukanlah segalanya. Ia hanyalah noktah kecil di tengah jagat raya.
Kerananya, tak lagi terpungkiri fakta yang ada di alam semesta ini memastikan bahwa terrestrial is not comparable to celestial. Bahwa dunia tidak sebanding dengan kebesaran alam semesta. Dengan kata lain, perjuangan untuk menguasai dunia dengan menggunakan pendekatan duniawi semata tak akan pernah menjadikan kita terpuaskan. Semua perjuangan hendaknya menjadi bagian utuh dari implementasi celestial values di wilayah terrestrial. Semuanya berujung pada pencapaian kesempurnaan pengabdian kepada Sang Pencipta. Itulah sebabnya segala sesuatu, termasuk di dalam bisnis, selayaknya berada dalam konteks etika ilahiyah. Dan Celestial Management berupaya untuk menjadi bagian solusi atas pengelolaan kehidupan berogranisasi di bola dunia yang nisbi ini dengan pendekatan keabadian, ilahiyah.
Tiga Ranah Kehidupan
Celestial Management, dalam konsep intinya, membagi kehidupan manusia dalam 3 (tiga) ranah utama. Masing-masing akan menjadi pendorong bagi terciptanya ranah lainnya. Pertama adalah bahwa kehidupan ini merupakan a place of Worship. Kehidupan dengan segala pernik aktivitas dan kerja yang kita lakukan merupakan tempat penyembahan (baca: ibadah) bagi manusia. Dan tak ada satupun alasan bagi kita untuk melakukan sesuatu yang berada di luar konteks ini. Kita melakukan segalanya sebagai bagian pengabdian kepada suatu cita-cita atau tujuan yang jauh lebih besar dari hidup itu sendiri.
Kedua adalah bahwa kehidupan ini sebagai a place of Wealth. Kita ditugasi oleh Sang Pencipta untuk menciptakan, memelihara, dan mendistribusikan kemakmuran atas nama keadilan dan kemanusiaan. Eksplorasi sumber-sumber kemakmuran hendaknya ditujukan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan yang semakin efektif. Jika kita tak mampu melakukannya, maka kita akan masuk pada ranah ketiga, yaitu kehidupan sebagai a place of Warfare.
Dalam hidup keseharian, warfare merupakan sebuah keniscayaan. Setiap saat manusia berhadapan dengan musuh-musuh yang harus ditundukkan. Kalaulah ia tidak memerangi orang lain, paling tidak, setiap waktu manusia berupaya untuk memerangi dan menundukkan dirinya sendiri. Berusaha mengatasi kemalasan, kurangnya pengetahuan, tingkat kompetitif yang rendah, dsb merupakan contoh kongkrit atas penaklukan tak pernah henti.
A Place of Worship
Manusia dicipta untuk ibadah. Inilah sendi paling pokok yang menjadi dasar manusia menjalankan misi sebagai wakil Allah di muka bumi. "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam" (QS 6:162)
Misi ini menempati ranah pertama hidup. Di mana dan kapanpun berada, mereka dituntut untuk menghamba hanya kepada Allah SWT. Praktis tempat ibadah tak lagi dibatasi oleh masjid, mushalla, atau surau. Di manapun mereka beraktifitas, di situ hati ditambatkan kepada Allah. Inilah perwujudan dari kristalisasi a place of Worship. Ia bisa saja sedang bekerja di kantor, berdagang di pasar, menuai padi di sawah, atau bahkan di medan pertempuran, tapi hatinya selalu terpaut dengan Al-khaliq. Qalbunya tak putus berdenting dan berdzikir kepada-Nya
Zikr berarti mengingat atau memelihara ingatan. Dalam khasanah Islam, berzikir adalah mengingat Allah di setiap saat. Selain secara vertikal. manusiapun memiliki tanggung jawab horisontal. Memelihara fikiran kita, menfokuskan fikiran pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai, tidak menyia-nyiakan hidup untuk hal-hal yang tidak signifikan juga merupakan zikr terhadap kehidupan yang sedang dijalani sebagai pengejawantahan penyembahan kepadaNya.
Dalam TCM, Worship disimbolkan dalam bentuk segi empat yang mencakup nilai-nilai (attribute) yag terkumpul dalam akronim ZIKR (Zero Base, Iman, Konsisten, dan Result Oriented). Mengapa segi empat, bukan segi lima misalnya, yang dipilih sebagai sabuk luar Worship? Karena segi empat menempati posisi yang khusus sebagai simbol agama.
Segi empat menggambarkan empat arah mata angin utama (Timur, Barat, Selatan, dan Utara). Setidaknya, al-quran menyebutkan dua kali arah (Timur-Barat) sebagai penunjuk penjuru yang menyiratkan cakupan kekuasaan, wilayah, batas teritorial. "Musa berkata:'Tuhan yang menguasai Timur dan Barat dan apa yang ada di antara keduanya. (Itulah Tuhanmu bika kamu mempergunakan akal" (QS 26:28)
Dalam ayat lain disebutkan, "...maka Aku bersumpah dengan Tuhan yang mengatur tempat terbit (timur) dan terbenamnya (barat) matahari, bulan dan bintang. Sesungguhnya Kami benar-benar Maka Kuasa" (QS 70:40)
Arah Utara dan Selatan tidak disebutkan secara eksplisit dalam ayat-ayat tadi, karena dengan menguasai wilayah Timur dan Barat sebagai khat al istiwa' (garis lurus atau dikenal dengan istilah katulistiwa), sesungguhnya manusia akan jauh lebih mudah menaklukkan Utara dan Selatan.
Selain penjuru mata angin, segi empat juga menyimbolkan Ka'bah (secara bahasa berarti bangunan yang bersisi empat). Ka'bah menjadi kiblat bagi seluruh pemeluk agama tauhid (samawi). Bahkan, Mekkah, sebagai kota di mana Ka'bah dibangun, dalam Al-quran disebut dua kali, sebagai pusatnya peta dunia (world map). "Dan ini (Al-quran) adalah kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberikan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberikan peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan dunia-akhirat tentu beriman kepada (Al-quran), dan mereka selalu memelihara shalatnya" (QS 6:92)
Ayat di muka menggunakan terminologi ummul qura, di mana kata umm secara harfiah berarti induk, pusat, atau ibu kota dunia.
Mereka yang berkiblat ke Ka'bah dalam pusaran kekhusu'an shalat, akan meraih pencerahan hati dan pikiran, ketenangan dan kedamaian. Kebeningan hati ketika zikr terus dilantunkan berbuah pada fitrah kalbu yang suci. Kejernihan hati inilah yang menjadi dasar pertama bagi pembentukan insan unggul. Dari beningnya jiwa akan melahirkan cara pandang yang bersih, apa adanya, tidak ditambah, tidak dikurang. Ia merespon sesuatu dengan menempatkannya pada titik nol, sehingga tanggapan panca indra bebas dari prasangka (Zero Base). "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyak dari prasangka ..." (QS 49:12). Di atas kejernihan pandangan itulah Iman dikokohkan. Dalam konteks TCM, Iman bermakna keyakinan utuh terhadap sesuatu, yang tiada sedikitpun keraguan di dalamnya. Keyakinan itu, tentu saja, diwujudkan dalam aktivitas yang senantiasa dipertahankan keajegannya dalam arah dan cakupan seraya mempertahankan keselarasan setiap potensi hidup yang dimiliki (Konsisten) menuju pencapaian tujuan: jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang (Result oriented)
A Place of Wealth Keberhasilan menuangkan atribut Zero Base, Iman, Konsisten, dan Result oriented pada citra diri seseorang akan menjadi modal dasar bagi kesuksesan manusia menjalankan misi kedua: menciptakan dan mendistribusikan kemakmuran di muka bumi. Wujud dari misi ini adalah membangun dan membagi (sharing) kemakmuran secara lebih adil dalam lingkup komunitasnya. Inilah implementasi dari a place of Wealth.
Wealth tercakup dalam empat atribut yang terkumpul dalam akronim PIKR (Power, Information, Knowledge, dan Rewards). Keempat atribut inilah, dalam peradaban umat manusia, senantiasa menjadi simbol kemakmuran. Penguasaan dan kewewenangan untuk mengambil keputusan (Power) sangat menentukan kredibilitas dan rentang kemakmuran yang dimiliki. Keterpusatan terhadap atribut ini akan melahirkan ketimpangan dan kelambatan bergerak sebuah institusi. Bahkan, dalam skala global, ketiadaan keseimbangan Power di antara negeri-negeri telah menciptakan tirani dan penindasan atas nama keadilan.
Begitupun dengan dua atribut berikutnya. Pepatah mengatakan siapa menguasai informasi dan pengetahuan, ialah penguasa dunia. Dua jenis kemakmuran ini telah teruji kontribusinya dalam penciptakan kemakmuran dan begitu pula sebaliknya. Pemberangusan terhadap sumber-sumber informasi dan pengetahuan merupakan metode konvensional para aneksator untuk tetap mempertahankan kewibawaan dengan jumawa. "Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci" (QS 61:80)
Itulah sebabnya, didalam konsep TCM, keempat sumber kemakmuran tersebut harus didistribusikan (sharing) ke semua pihak secara proporsional (adil), demi menjamin pemerataan dan peningkatan kemakmuran. Wilayah pengaruh dari Wealth digambarkan dalam sebuah lingkaran, di mana masing-masing atribut bisa menggelinding bebas dalam sebuah bola yang semakin membesar sehingga menjangkau semua lini organisasi. Sedangkan orbit lingkar dari Wealth menyimbolkan gerak dinamis dalam pelaksanaan thawaf mengelilingi Ka'bah. Labbaik Allahumma Labbaik (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah). Gerak orbit ini (juga di semua ranah hidup) berlawanan dengan arah jarum jam, sebagaimana arah bumi berputar. Pilihan gerak dari kanan merujuk pada golongan yang dalam al-quran dinisbatkan sebagai ashabul yamin. "Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu"(QS 56:27)
Ketika dahaga ruhani individu dituntaskan pada ranah pertama, giliran pribadi-pribadi yang terlahir sebagai manusia baru itu, bahu membahu membangun organisasi unggul dengan berbagi dan memberi untuk menciptakan kemakmuran (Wealth). Masing-masing atribut secara bebas berputar menyiratkan bahwa semua lini berhak mendapatkan pemenuhan informasi, meningkatkan ilmu dan skill, dan kewenangan untuk mengeksekusi power yang dimiliki, dan akhirnya berhak mendapatkan rewards yang patut.
A Place of Warfare
Aktivasi simultan pada ranah kedua, akan membangkitkan kesiapan dari komunitas itu untuk menjadi the best community. Komunitas yang siap memperjuangkan, memenangkan dan menaklukkan setiap tantangan yang dihadapinya. Penaklukan itu, bukan untuk meraih kemegahan, tapi untuk membebaskan dan memakmurkan. Inilah terminal terakhir ranah hidup atau disebut sebagai a place of Warfare.
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkr, dan beriman kepada Allah" (QS 3:110)
Nilai yang terimplementasi dalam ranah ini termaktub dalam empat atribut yang terangkum dalam MIKR (Militan, Intelek, Kompetitif, dan Regeneratif). Militansi bukan berarti terorism. Lebih dalam, ia bermakna adanya sebuah dorongan yang sangat kuat untuk mencapai cita-cita, spirit perjuangan yang terus menyala dalam meraih harapan. Ini adalah sebuah komunitas yang sangat didambakan. Yaitu komunitas pejuang yang senantiasa siaga untuk bertempur di mana dan kapanpun diperlukan. "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya."(QS 8:60)
Bagi komunitas yang unggul, kekuatan militansi senantiasa dibarengi dengan kecerdasan mengatur taktik dan strategi. Perhitungan, kalkulasi, analisis, dan pertimbangan rasionalitas turut pula memperkaya khazanah komunitas ini. Dengan bekal informasi dan pengetahuan yang senantiasa up date, mereka bergerak dalam keragaman derap langkah para ulul albab (Intelek).
Kekuatan mental yang ditunjang kekuatan intelektual menjadikan mereka sebuah komunitas yang memiliki tingkat daya saing tinggi (Kompetitif). Komunitas yang siap berjuang dan siap menang dalam spirit menang-menang (win-win spirit). Kolaborasi kekuatan ZIKR dan PIKR secara seimbang menjadikan mereka tak tertandingi. Bahkan, menjadi panutan (uswah) bagi komunitas lainnya.
Tentunya, keunggulan yang ada tidak berhenti di satu masa saja, namun terus berkelanjutan. Membangun mimpi-mimpi untuk mewujudkan realitas baru di masa depan merupakan pekerjaan penting yang juga menjadi prioritas. Tak ingin membatasi kejayaan di satu generasi saja, namun turut berkepentingan untuk melahirkan generasi-generasi baru, dalam tatanan sistem yang semakin matang dan mantap (Regeneratif). Mereka pemangku gelar visioner yang tak pernah berhenti memproduksi agen-agen pemenang masa depan. "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah..." (QS 4:9) Wallahu a'lam