Minggu, 08 Mei 2011

Data Gandeng China, Menangi Proyek Rp2,3 T

PT Adhi Karya Tbk melalui Divisi Engineering, Procurement, and Construction (EPC) memenangi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kaltim-Teluk Balikpapan 2x100 megawatt (MW) senilai Rp2,3 triliun (US$137,2 juta dan Rp1,05 triliun).

Pemenang tender telah diumumkan pada 4 November 2010 dan penandatanganan Letter of Intent dilakukan 10 November 2010. Pada proyek tersebut Adhi menggandeng Sinohydro Corporate Limited, China sebagai mitra kerja.

"Dalam proyek ini Adhi bertindak sebagai leader-nya," kata Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Kurnadi Gularso, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 15 November 2010.

Menurut Kurnadi, Adhi banyak berkecimpung di proyek-proyek pembangkit listrik di antaranya pembangunan PLTU Tarahan Lampung dengan nilai proyek sekitar Rp2 triliun.

Dia melanjutkan, Adhi akan lebih serius mengembangkan bisnis EPC, karena pada tahun-tahun mendatang dinilai cukup menjanjikan. Pembangkit listrik dinilai sebagai salah satu penopang perekonomian suatu negara, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi listrik. (hs)

Proyek BUMN Konstruksi 2010

Mengakhiri tahun 2010, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mampu mencapai target kontrak proyek Rp8,1 triliun.

Sejumlah proyek prestisius yang diperoleh perseroan tahun ini di antaranya adalah engineering, procurement, and construction (EPC) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Balikpapan 2x100 megawatt (MW) dengan total kontrak Rp2,3 triliun. Selain itu, terdapat PLTU 2x7 MW Tanjung Selor, Kalimantan Timur senilai Rp268 miliar.

"Perolehan proyek EPC baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan pada tahun berikutnya," tulis manajemen Adhi Karya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 30 Desember 2010.

Proyek besar lainnya adalah proyek building di antaranya Pusat Pendidikan, Pelatihan & Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Sentul, Jawa Barat dengan total nilai kontrak Rp1 triliun. Proyek-proyek building lainnya sekitar Rp900 miliar.

Untuk proyek infrastruktur yang diperoleh Adhi di antaranya Dermaga Teluk Lamong sebesar Rp401 miliar, pembangunan Apron Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Rp156 miliar, pembangunan Jalan Layang Kampung Melayu-Tanah Abang (stage 1: Sudirman-Casablanca) senilai Rp214 miliar, free way Balikpapan-Samarinda sebesar Rp198 miliar, dan proyek-proyek infrastruktur lainnya sekitar Rp2,7 triliun.

Perolehan berbagai kontrak proyek besar tersebut seiring tekad perseroan dalam mewujudkan misi menuju 'The Great Infrastructure Enterprise'.

Adhi Karya optimistis, dengan rencana pemerintah untuk menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur yang semakin besar, perolehan proyek 2011 diperkirakan naik lebih dari 20 persen dibanding 2010.

Untuk menangkap peluang tersebut, Adhi Karya merencanakan membentuk anak perusahaan baru untuk AMP (Asphalt Mixing Plant).