Kamis, 20 Oktober 2011

Nasehat Bijak Albert Einstein

1)“Saya bukan memiliki bakat khusus. Hanya selalu menikmati rasa ingin tahu saja.”

2)“Saya bukannya pintar, boleh dikatakan hanya bertahan lebih lama menghadapi masalah.”

3).“Seorang pria yang bisa menyetir dengan aman sementara mencium gadis cantik, sebenarnya tidak memberi penghargaan yang layak untuk ciumannya itu.”

4)“Imaginasi adalah segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan”

5)“Seseorang yang tidak pernah membuat kesalahan sebenarnya tak pernah mencoba sesuatu yang baru.”

6)“Saya tak pernah memikirkan masa depan–itu akan datang sesaat lagi.”

7)“Berusahalah dengan keras bukan untuk menjadi sukses, tapi untuk menjadi lebih berharga.”

8)“Kegilaan: adalah melakukan sesuatu dengan cara sama berulang-ulang dan mengaharapkan hasil berbeda.”

9)“Informasi bukanlah pengetahuan. Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.”

10)“Anda harus memahami aturan permainan. Kemudian Anda harus bermain lebih baik daripada pemain lain.”

Kamis, 06 Oktober 2011

10 Cara Steve Jobs Mengubah Dunia

Steve Jobs meninggal di usia 56 tahun, setelah bertahun-tahun berperang melawan penyakit kanker pangkreas. Penyakit ini juga yang menjadikan Steve Jobs mundur sebagai CEO Apple Inc, perusahaan yang didirikan dari garasi rumahnya.

Jobs meninggal dengan mewariskan sejumlah inovasi, yang ada di sejumlah produk Apple. Melalui produk Apple pula, seperti dikutip dari Fortune, inilah 10 cara Steve Jobs mengubah dunia:

Desain:

Bagi Jobs, bagaimana suatu produk terlihat, memberi kesan, dan direspon publik, lebih penting ketimbang spesifikasi teknis. Karena itu jika banyak produsen PC mengejar kecepatan prosesor, Jobs lebih memilih cara cerdas lain: desain minimalis.

Salah seorang mantan pegawai Apple kemudian mengenang Jobs yang sangat peduli desain. Dalam sebuah rapat, terinspirasi dari mobil Mini Cooper, Jobs menyadari pentingnya desain yang minimalis.

"Dia akhirnya memutuskan (Mini Cooper) itu keren karena kecil. Steve mengatakan saat itu dia tahu Apple harus memiliki kualitas metal yang baik. Sebagian besar produsen komputer saat itu menggunakan plastik, tapi dia tahu bahwa semakin kecil suatu produk membutuhkan metal yang sangat, sangat baik."



Musik:

Milenium baru memungkinkan cara baru delivery di bidang musik. Ini pula yang menyebabkan konten musik mudah diunduh secara ilegal, salah satunya dengan menggunakan Napster.

Apple kemudian meluncurkan iTunes di 2003. Jasa penyedia konten digital berbayar juga menyebabkan musik dijual secara digital. Apple kemudian meluncurkan pemutar musik iPod. Sinerginya dengan iTunes menjadikan iTunes menjadi retail musik online terbesar, dengan 200 juta pengguna yang telah mengunduh lebih dari 15 miliar lagu.

PC:

Bersama Steve Wozniak, Steve Jobs mendirikan Apple dan membuat Apple II. Ini merupakan ide sangat awal dari personal computer (PC). Apple pun kemudian memproduksi secara massal komputer 8 bit, dan menjadi benda paling populer di era '80-an.

PC merevolusi cara orang bekerja. Namun, produk Macintosh produksi Apple kemudian kalah pamor, setelah Microsoft membuat terobosan dengan Windows-nya. Walau, Steve Jobs berhasil merebut kembali dominasi dari tangan Microsoft, dengan iMac-nya di awal abad 21.



Era Post-PC:

Jobs terbukti seorang visioner. Tak hanya merevolusi komputer dengan PC, Jobs bahkan kembali melakukan revolusi dengan menghadirkan era post-PC. Dengan komputer tablet iPad, JObs menghadirkan komputer secara portabel.

Iklan:

Apple membuat terobosan hebat dengan membuat iklan komersial Macintosh pada tahun 1984. Dalam iklan yang disutradarai Ridley Scott itu, Apple menggambarkan tahun 1984 seperti novel George Orwell, "1984".

Kemudian, seorang atlet perempuan sambil berlari membawa palu besar, melemparkan palu itu ke layar, yang merupakan gambaran dari Big Brother, di novel "1984".

Kalimat cerdas pun ditampilkan iklan Macintosh itu: "Pada 24 Januari, Apple Computer akan memperkenalkan Macintosh. Dan Anda akan lihat, mengapa tahun 1984 tidak akan seperti (novel) '1984'," demikian kalimat yang muncul di akhir iklan Macintosh pertama itu.

iPhone:

Apple memperkenalkan iPhone pada tahun 2007. iPhone diperkenalkan sebagai perintis revolusi smartphone, dengan desain minimalis, layar sentuh yang sangat responsif, dan sistem operasi canggih. Apple pun terus mengembangkan iPhone, hingga seri terbaru iPhone 4S, yang diperkenalkan sehari sebelum kematian Steve Jobs.

Ekosistem:

Konsep "ekosistem" mungkin menjadi kontribusi terakhir Steve Jobs untuk bisnis dunia. Idenya sederhana, menciptakan dunia tertutup yang mengintegrasi hardware, software, dan jasa layanan, untuk kepentingan konsumen.

Adapun ekosistem Apple adalah iTunes dan AppStore, tempat pengguna iPhone, iPod, atau iPad bisa membeli berbagai macam konten. Ekosistem ini kemudian diadaptasi sejumlah pesaing Apple. Salah satunya adalah Android, dengan Android Market.

Sistem Operasi Mac:

Apple menghadirkan sistem operasinya dengan niat lebih sederhana dari kompetitornya, seperti MS-DOS, Linux, terutama Windows. Tapi, fans Windows sering mengeluhkan kurangnya opsi kustomisasi di Mac.

Apple Stores:

Saat dibuka di Tyson's Corner, Virginia, AS, 10 tahun silam, Apple Stores ditanggapi dengan sejumlah skeptisme. Tapi kemudian, Apple Stores berkembang hingga membuka 345 cabang. Kesuksesan ini berkat penataan toko yang memperkirakan lokasi terjadinya interaksi, baik itu pelanggan dengan pelanggan, juga pelanggan dengan display.



Apple Inc:

Kontribusi terbesar Jobs bukanlah iPhone, iPad, atau iPod, melainkan Apple. Sejak kembali tahun 1997, Jobs membangun ulang perusahaan yang didirikan dari garasi rumahnya ini. (eh)
• VIVAnews

Delapan Rahasia Hidup Steve Jobs

Steve Jobs meninggal di usia 56 tahun. Jobs menutup mata untuk selamanya setelah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit kanker pankreas. Jobs meninggal dengan mewariskan sejumlah inovasi, yang ada di sejumlah produk Apple.

Jobs merupakan ikon era digital. Ia memulai ''kehidupan Silicon Valley' dengan mendirikan Apple bersama Steve Wozniak dari garasi rumahnya. Selama ini, pria berkacamata itu dikenal sebagai orang yang berhasil membangun Apple menjadi salah satu raksasa digital.

Tapi, tahukah Anda, ada sisi lain dari kehidupan Jobs yang mungkin belum Anda ketahui semuanya. Berikut sisi lain Jobs yang mungkin di antaranya bisa mengejutkan Anda seperti dikutip dari Hollyscoop:

1. Drop out sekolah. Seperti Mark Zuckerberg yang drop out dari sekolah dan membuat Facebook, Jobs juga putus sekolah. Jobs sempat kuliah di Reed College di Portland, Oregon tetapi drop out setelah enam bulan. Setahun kemudian ia mendirikan Apple.

2. Setelah putus sekolah, Jobs pergi ke India dan bereksperimen dengan obat kejiwaan LSD.

3. Steve Jobs seorang pengikut Budha. Dia sangat tertarik dan pernah berpikir untuk bergabung di sebuah biara dan menjadi seorang biarawan. Ia menikah dengan tradisi Budha oleh seorang biksu Zen yang juga guru spiritual pribadinya.

4. Ia mendirikan Pixar. Banyak orang tidak tahu bahwa pada 1986, Jobs membeli studio animasi, Pixar senilai US$5 juta dan memberikan tambahan dana US$5 juta untuk bereksperimen dengan animasi. Jobs juga menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab untuk penjualan Pixar ke Disney hampir 20 tahun kemudian.

5. Jobs anak adopsi. Ia dilahirkan dari seorang ibu yang masih sekolah dan tidak menikah. Jobs kemudian diadopsi oleh pasangan Armenia, Paul dan Clara Hagopian. Pada 1990-an, ia memutuskan untuk melacak adiknya yang hilang dan akhirnya bertemu. Dan tidak mengejutkan, karena adiknya, Mona Simpson adalah seorang penulis sukses dan profesor di UCLA.

6. Jobs seorang playboy, sebelum ia menikahi istrinya, Laurene Powell pada 1991, ia sempat menjalin hubungan dengan beberapa artis Hollywood ternama pada saat itu. Sebut saja aktris Dianne Keaton dan Joan Baez. Dia juga memiliki anak dari seorang perempuan, Chrisann Brennan. Awalnya ia menolak anak tersebut. Namun, akhirnya ia mengakui sebagai ayah dari anak itu.

7. Jobs tidak makan daging. Dia sebenarnya adalah pescetarian, yang berarti mengonsumsi ikan, tapi tidak daging lain. Dia biasanya makan telur dan susu dan makanan vegetarian lainnya.

8. Dia pria super kaya. Jobs diperkirakan memiliki kekayaan sebesar US$8,3 miliar. Dia tercatat sebagai orang terkaya di urutan 39 versi Forbes untuk kategori Orang Terkaya di Amerika pada 2011. (art)
• VIVAnews

Steve Jobs: Saya Bukan Hamba Uang

Kepuasan kerja sejati tidak terletak pada uang yang dijanjikan tetapi pada pengembangan diri untuk terus memperbaiki kualitas sumber daya sebagai bekal yang tidak terseret inflasi seiring perkembangan waktu.

Petikan kutipan ini pernah disampaikan oleh Steve Jobs untuk menggambarkan keinginannya yang tak pernah padam memberikan inspirasi bagi orang lain soal rahasia kepuasan dan kesuksesan kerja sebelum ajal menjemputnya pada usia 56 tahun, Rabu (5/10/2011).

"Saya dihargai dengan bayaran hingga 1 juta dollar AS pada usia 23 dan lebih dari 10 juta dollar AS pada usia 24, bahkan lebih dari 100 juta dollar AS pada usia 25. Tetapi kenyataan ini tidak menjadi penting karena saya tidak menaruh fokus perhatian saya pada uang yang saya terima," urainya.

"Apa yang saya lakukan bukan memberikan kemudahan bagi orang lain tetapi membuat mereka menjadi lebih baik," pesan Steve yang menilai pengembangan kualitas diri sebagai prioritas kepuasan kerja tak hanya berdampak pada diri sendiri tetapi juga orang lain.

"Waktu kalian terbatas, jadi jangan habiskan hidup ini dengan semata bergantung pada pandangan orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma yang hanya berisi pemikiran orang lain. Jangan biarkan kebisingan akan pendapat orang lain menenggelamkan buah pikiran pribadi kalian. Dan yang terpenting peganglah teguh apa yang menjadi intuisi dan suara hatimu. Orang lain juga ingin melihat apa yang menjadi pandangan kalian sebenarnya," katanya.

"Inovasi membedakan seorang pemimpin dari pengikut. Ini yang selalu kami terapkan sebelum terjadi ledakan bisnis dot-com. Apa yang perusahaan kami lakukan adalah justru menemukan investasi saat resesi terjadi. Kami tidak akan memecat karyawan tetapi justru berusaha memaksimalkan mereka untuk menjadikan Apple sebagai fokus perhatian mereka. Sementara pemecatan hanya akan menjadi opsi terakhir," jelasnya.

"Ada yang mungkin mengatakan, Ya Tuhan, apa jadinya Apple apabila (Jobs) terlindas bus. Menurutku, kekhawatiran seperti ini tidak akan pernah terjadi karena sumber daya manusia yang benar-benar bermutu telah disediakan Apple," katanya.

"Tugas saya adalah menciptakan tim eksekutif handal untuk menggantikan posisiku. Yang saya lakukan bukan membodohi orang lain dan bukan meyakinkan mereka agar menerima sesuatu yang sebenarnya mereka tidak inginkan. Kami berhak memutuskan apa yang diinginkan untuk mencapai inovasi dengan harapan bahwa keputusan itu juga melatih kemampuan kami dalam membaca apa yang menjadi keinginan sebagian besar pasar. Untuk itulah kami dibayar yaitu untuk menciptakan produk yang benar-benar memuaskan pasar."