Selasa, 14 Februari 2012

Ash-shamad

“Allah Ash-shamad tidak dilahirkan, karena ia tidak membutuhkan pihak lain untuk mengada-Nya. Ia ada sejak azali dan tidak binasa. Ash- shamad adalah Tuhan yang sempurna kedudukan-Nya lagi tinggi, yang dituju dalam pengharapan, pihak yang dimintai pertolongan dalam bencana. Tidak datang bencana apapun kepada-Nya, tidak mempunyai cela. Tidak seorangpun disifati dengan sifatnya. Kekal Maha tinggi dari segala ciptaan dan kerusakan, azali tanpa permulaan, yang pertama tanpa bilangan, yang kekal tanpa batas waktu, yang tegak tanpa penyangga. Pada tiap-tiap sesuatu terdapat dampak perbuatannya.
Dzat yang akal tidak sanggup untuk menggapainya sehingga lisan tidak memadai untuk mengungkapkan dan jemari tak sanggup menunjuk-Nya."(Ibnu Taymiyah dalam tafsir Al ikhlas)

Rabu, 08 Februari 2012

Jembatan Kutai Kartanegara bermasalah sejak perencanaan

Jembatan Kutai Kartanegara yang runtuh pada 26 November 2011 adalah akibat akumulasi masalah sejak jembatan direncanakan hingga pekerjaan pemeliharaan yang tidak terencana dan terjadwal dengan baik.

Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil investigasi tim independen yang merupakan gabungan ahli dari Institut Teknik Bandung (ITB), Institut Teknik Surabaya (ITS), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI).

"Banyak hal terkait yang menyebabkan keruntuhan jembatan yang bersifat sequential dan kumulatif sehingga saling memperparah menuju suatu kegagalan struktur," kata ketua tim investigasi, Prof. Ir. Iswandi Imran, MA.Sc, Ph.D dari ITB saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu.

Iswandi mengatakan jembatan Kutai Kartanegara merupakan tipe jembatan gantung yang khusus dan belum dikenal baik di Indonesia.

"Sehingga ada kondisi lack of knowledge dari pihak terkait, namun sayangnya tidak diatasi dengan second opinion atau masukan dari berbagai pihak," katanya.

Keruntuhan total yang terjadi dalam hitungan 20 detik diperkirakan dipicu karena adanya tegangan tambahan yang terjadi pada sistem hanger saat pekerjaan pemeliharaan sedang berlangsung. Hal itu karena gagalnya sistem sambungan antara batang hanger dan kabel utama.

Tim investigasi menemukan informasi tentang pekerjaan pemeliharaan melibatkan jacking (pengangkatan) yang memicu tegangan melampaui batas.

"Saat itu, terjadi peningkatan beban dua kali lipat dari yang biasa diterima batang hanger. Ditambah lagi lalu lintas masih dibuka sehingga menambah tegangan pada batang hanger," jelas Iswandi.

Fakta lain yang ditemukan tim adalah perubahan deformasi (bentuk) pada dek atau rangka terjadi cukup signifikan dan sudah terjadi sejak satu tahun setelah jembatan beroperasi.

"Sayangnya tidak dilakukan kajian yang komprehensif untuk mencari tahu akar penyebab perubahan tersebut," kata Iswandi mengenai jembatan runtuh yang memakan banyak korban itu.

Merosotnya sistem clamp (sambungan), lanjutnya, mengindikasikan jembatan tidak terawat dengan baik.

"Ibaratnya belum dicari penyakitnya apa. Kalau sudah tahu penyakitnya kan kita tahu harus diberi obat apa," kata Iswandi.

Sumber Antaranews. Rabu, 8 Februari 2012