Senin, 25 April 2011

10 Kiat Kembangkan Properti a la Ciputra

Kesepuluh kiat saya dalam kembangkan properti:

1. lokasi dan akses.
Pemilihan lokasi yang memperhitungkan berbagai aspek kenyamanan penghuni terutama jalan akses menuju lokasi. Misalnya pemilihan lokasi Bintaro Jaya adalah karena pertimbangan kawasan itu sebagai outflow dari daerah Kebayoran Baru dan Pondok Indah yang telah penuh. Jalan akses yang masih terbatas diatasi dengan rencana pembangunan jaringan jalan tol yang menyentuh lokasi.

2. Tema dan master plan.
Pengembangan konsep yang terpadu dan konsisten. Tema dan master plan merupakan pendekatan kreatif awal untuk menciptakan identitas yang unik. Kalau Jaya menjanjikan “Kota Taman” kdi Bintaro Jaya, konsekuensinya ialah bahwa di kawasan itu tidak akan dibangun kawasan industri. Central Business District yang dikembangkan pun harus tetap senapas dengan tema “Kota Taman”.

3. Fasilitas.
Konsumen harus dipuaskan dengan pengadaan fasilitas umum dan fasilitas sosial selengkapnya di kawasan pemukiman. Namun fasilitas itu tidak perlu sekaligus pada tahap awal pengembangan karena itu meningkatkan biaya produksi dan justru akan membebani para pembeli. Fasilitas dibangun bertahap sesuai dengan peningkatan kepadatan pemukim dengan urutan sebagai berikut: tempat ibadah, sekolah, pusat perbelanjaan, fasilitas kesehatan,fasilitas olahraga. Bila fasilitas selengkapnya langsung dibangun, harga kepada pembeli pun akan langsung tinggi. Ini tidak akan memberikan keuntungan kepada pembeli-pembeli pertama, di samping juga merupakan risiko yang besar bagi pengembang, Sebab, bila resesi datang, biaya uang akan melambung dan pengembang akan menderita.
4. Kualitas
Semua fasilitas yang dibangun (rumah, jalan, lingkungan) harus bermutu tinggi. Kualitas yang bagus bukan berarti pilihan bangunan yang mewah sehingga tidak terjangkau oleh pembeli. Kualitas harus disesuaikan dengan kemampuan dan aspirasi pembeli.

5. Lingkungan
Pemukim tak hanya mengharapkan rumah yang baik, tetapi juga lingkungan yang menyenangkan. Kewajiban pengembang untuk mengetahui rencana jangka panjang Pemerintah terhadap kawasan yang dikembangkan. Misalnya Kota Taman Bintaro Jaya merupakan janji setelah diketahui secara pasti bahwa Pemerintah tidak akan mengijinkan pembangunan kawasan industri , kecuali industri yang bersih dari kemungkinan polusi, di wilayah tersebut. Demikian juga kantung-kantung lahan kosong di sekeliling kawasan pengembangan harus dijaga agar tidak tiba-tiba berkembang menjadi daerah kumuh karena pengembangan yang serampangan dari pengembang lain.

6. Layanan
Pembeli mengharap untuk memperoleh layanan. Layanan juga meningkatkan citra. Padahal layanan adalah bagian yang paling murah dari produk yang dipasarkan. Layanan tak hanya diberikan saat pembeli membeli rumah, tetapi diusahakan berkelanjutan. Di Bintaro Jaya, misalnya, dibangun kantor pemasaran yang nyaman sebagai layanan kepada para pemukim.

7. Gaya Hidup
Pengembang perlu menciptakan keakraban di antara sesama penghuni, kemeriahan, serta keamanan. Kat tersebut selain menciptakan gaya hidup yang khas, juga meningkatkan kepuasan pembeli.
8. Partisipasi
Pengembang juga perlu menggalakkan partisipasi pemukim untuk menangani kebutuhan lingkungannya. Misalnya dengan mendukung dibentuknya Home Owners Association yang kelak akan menangani masalah sampah, taman, keamanan, dan lain lain. secara swadaya masyarakat.

9. Janji
Karena Jaya berfalsafah untuk memasarkan dulu hunian sebelum membangun fasilitas umum dan fasilitas sosial, Jaya harus memegang teguh janjinya untuk mengadakan fasilitas pada saat yang dijanjikan. Tentang janji, falsafah Ciputra adalah “Lebih baik rumah tak laku, daripada tak mampu memenuhi janji.”

10. Pertambahan nilai
Pembangunan fasilitas di kawasan pemukiman akan menaikkan nilai properti. Pengembang harus merasa bertanggung jawab agar properti yang sudah dibeli tidak akan jatuh harganya di kemudian hari karena memburuknya lingkungan dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar